"PERAN PANCASILA DALAM POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA"
"PERAN PANCASILA DALAM POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA"
DISUSUN OLEH:
Kelompok 6
Muhammad Farhan Evirzal(09021181520015)
Ayu
Lestari (09021181520021)
Achi Aprilia A (09021181520023)
Ari Susanto (09021181520127)
Tri Kurnia Sari (09021281520105)
Rizqi Septian Dwinanda (09021281520109)
Agusti Kurniawan (09021281520117)
Jurusan/Fakultas: Teknik Informatika A/Fasilkom
Dosen Pengampuh:
Dr.Ir.H.Darmawi, MT, MT
MPK 5 (09.50 – 11.30)
A.
Esensi
Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Indonesia adalah sebuah
negara merdeka yang melalui proses perjuangan panjang, berperang dengan senjata
maupun strategi untuk merebut kebebasan dari kekangan Belanda selama ratusan
tahun, hingga terbentuk suatu ideologi sebagai landasan pertahanan Indonesia,
yakni Pancasila. Sebagai ideologi atau gagasan maupun pemikiran utama bagi
Indonesia merdeka, Pancasila yang mengandung nilai kebangsaan, ketuhanan,
mufakat, kesejahteraan, dan internasionalisme
seperti yang dikemukakan oleh Ir.Soekarno, tentu bertujuan untuk menyatukan seluruh bangsa Indonesia sehingga mampu
menciptakan negeri yang damai dan tanpa perpecahan antar sesama.
Persatuan dan semangat untuk
meraih kebebasan diantara rakyat Indonesia semakin meningkat berkat adanya
penindasan oleh kapitalisme dan feodalisme yang mengambil secara paksa seluruh
hak milik rakyat Indonesia dan mengeksploitasi segala sumber daya alam yang
Indonesia miliki. Dengan adanya perlawanan yang disertai dengan eratnya
persatuan maka tidak ada permasalahan yang tidak dapat diatasi, baik secara
fisik maupun secara pemikiran seperti musyawarah untuk menuju suatu mufakat.
Hal ini juga ditekankan oleh Drs. Mohammad Hatta, terutama dalam menyikapi
adanya kapitalisme, liberalisme, dan kolonialisme di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
merupakan hal pokok dan pedoman bagi hidup seluruh rakyat Indonesia karena
semua sila tersebut sudah mencakup segala aspek kehidupan.
B.
Politik
Luar Negeri Indonesia.
Politik Luar Negeri Bebas-Aktif
Indonesia menolak mengaitkan diri pada salah satu kubu yang bertikai antara
blok barat dan blok timur. Politik dan sikap Indonesia dilandaskan pada
kemerdekaan dan usaha untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Mohammad
Hatta lalu mencetuskan politik Bebas-Aktif.
·
Indonesia
tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
·
Bebas berarti kebebasan untuk menentukan
sikap apapun yang berdasarkan atas ideologi Pancasila dan UUD 1945.
·
Aktif berarti dalam menjalankan
kebijaksanaan luar negerinya dilakukan dengan komitmen secara aktif.
Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia
Landasan politik luar negeri adalah Pancasila,
UUD 1945, Ketetapan MPR, dan Keputusan Presiden.
Tujuan
Politik luar negeri yang dirumuskan Hatta adalah:
·
Mempertahankan
kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara
·
Memperoleh
barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar kemakmuran
rakyat
·
Meningkatkan
perdamaian internasional
·
Meningkatkan
persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksana cita-cita Pancasila
Tujuan yang
dinyatakan dalam GBHN tahun 1998 yaitu “Hubungan
luar negeri dilandasi prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif yang
diabdikan kepada kepentingan nasional untuk kepentingan pembangunan di segala
bidang dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
C.
Peranan Idiologi Pancasila sebagai landasan
Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia
Pancasila merupakan
falsafah Negara yang artinya menjadi dasar undang-undang. Nilai Pancasila
dianggap nilai dasar dan puncak atau sari budaya bangsa, oleh sebab itu nilai ini diyakini sebagai jiwa dan
kepribadian bangsa. Sebagai ajaran falsafah, Pancasila mencerminkan
nilai-nilai dan pandangan mendasar dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya
dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan yang
Maha Pencipta yang merupakan asas Fundamental yang mencerminkan identitas atau
kepribadian bangsa Indonesia yang religius. Sejak lahirnya Pancasila
sebagai falsafah nasional modern
pancasila sudah dinyatakan sebagai milik seluruh bangsa Indonesia. Dimana
setiap peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak boleh
menyimpang dari Pancasila. Begitupun politik luar negeri Indonesia harus
berlandaskan dengan Pancasila. Harus selalu berpegang teguh dalam menjalankan
politik luar negeri yang memuat etika dan moral berdasarkan
Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, berarti bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu dijadikan dasar dan pedoman
dalam mengatur sikap dan tingkah laku
manusia Indonesia, dalam hubungannya dengan Tuhan, masyarakat, dan
alam semesta. Jadi Pancasila harus tercermin dalam segala bidang kehidupan
yang meliputi bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan dan
keamanan
Lima butir pancasila
tersebut ialah :
1. Ketuhanan
yang Maha Esa
2. Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab
3. Persatuan
Indonesia
4. Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kelima sila tersebut
memiliki makna yang sangat luas khususnya bagi implementasi Pancasila dalam
politik luar negeri Indonesia. Berikut adalah kaitannya dengan politik luar
negeri Indonesia :
1. Ketuhanan yang maha esa yang memiliki makna
·
Percaya dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil danberadab.
·
Hormat dan menghormati serta
bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup
·
Saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan .agama dan kepercayaan
masing-masing
·
Tidak memaksakan suatu agama
atau kepercayaannya kepada orang lain.
Banyak sekali
kebijakkan-kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam politik luar negerinya
yang berhubungan dengan hal kepercayaan atau agama. Implementasinya dengan
kebijakan politik luar negeri Indonesia yaitu tergabungnya Indonesia dalam
organisasi Konferensi Islam yang mana organisasi ini terbentuk karena Tindakan
dari Zionis yang membakar Masjidil Aqso di yerussalem karena melukai umat islam
mengingat penduduk Indonesia mayoritas memeluk agama islam dan Indonesia juga
menjadi tuan rumah dan pemrakarsa Konferensi Internasional Ulama sedunia pada
bulan April 2007 di Bogor. Disini para ulama sedunia menyuarakan penghentian
kekerasan di Irak, Lebanon dan Palestina. Pertemuan itu mengeluarkan pernyataan
agar Amerika Serikat tidak menjadi pemecah-belah umat Islam di Timur Tengah
yang ditenggarai para ulama sebagai alasan tidak terselesaikannya perdamaian di
dunia Arab. Keaktifan Indonesia dalam dialog antar agama baik domestic maupun
internasional menandakan Indonesia mengupayakan agar terciptanya toleransi
antar umat beragama.
2. Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab :
·
Mengakui persamaan derajat
persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia
·
Saling mencintai sesama manusia
·
Menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan
·
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
masyarakat Dunia Internasional dan
dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain
Sila ini sangat berkaitan
sekali dengan Penegakan HAM banyak sekali kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
dalam politik luar negeri yaitu telah meratifikasi Konvenan Internasional
tentang Hak ekonomi sosial dan budaya dan Konvenan internasional tentang hak
Sipil dan politik. Kemudian, kepercayaan Internasional kepada Indonesia
menjadikan Indonesia sebagai ketua Komisi HAM tahun 2006 dan terpilih kembali
menjadi Dewan HAM dalam periode satu tahun 2006-2007 dan membantu rakyat Palestina
dalam memperjuangkan kemerdekaanya, mengirim pasukan perdamaian di Kongo.
3. Persatuan
Indonesia
·
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuanbangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika
·
Membina rasa persatuan dan kesatuan
Ini sangat berkaitan
sekali dengan Politik bebas aktif karena dengan adanya politik bebas aktif
sendiri Indonesia bebas untuk berteman dengan Negara manapun dan aktif dalam
menjaga perdamaian agar terciptanya persatuan antara Negara-negara. Contoh
nyatanya ialah berdirinya Asean dan gerakan Non Blok karena adanya rasa kebersamaan
dan persatuan diantara negara-negara yang pernah terjajah
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat KebijaksanaanDalam
Permusyawaratan/Perwakilan
·
Mengutamakan budaya rembuk atau musyawarah
dalam mengambil keputusan yang
berhubungan dengan kebijakan luar negeri
·
Berembuk atau bermusyawarah sampai mencapaikonsensus atau kata
mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan
·
Tidak memaksakan kehendak
kepada Negara lain
·
Mengutamakan kepentingan negara
dan masyarakat
Setiap kebijakan luar negeri Indonesia harus dimusyawarahkan terlebih
dahulu sebelum adanya keputusan final agar tercapainya mufakat.dilakukannya
musyawarah agar semua pihak mengetahui dan tidak ada yang dirugikan. Contohnya
ialah ketika terjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia sebelum dibawa ke mahkamah
internasional terlebih dahulu dilakukan perundingan dalam menyelesaikan
sengketa. Dan ketika kasus ini dimenangkan Malaysia, Indonesia menerima
keputusan bahwa sipadan dan ligitan milik Malaysia Indonesia
menghormati hasil dari sebuah keputusan dan tidak memaksakan kehendaknya.
5. Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
·
Bersikap adil
terhadap sesama
·
Tidak membeda-bedakan rakyat
·
Menjunjung tinggi prinsip persamaan hokum
·
Mengakomodasikan kepentingan rakyat Indonesia ke dunia
internasional dan hasilnya harus dirasakan secara adil untuk rakyat Indonesia.
Setiap kebijakan luar
negeri Indonesia harus mementingkan kepentingan rakyat bukan kepentingan
pihak-pihak tertentu. Harus adil dimana tidak ada perbedaan-perbedaan. Kebijakan
luar negeri yang di keluarkan memang berdasarkan aspirasi dari masyarakat.
Contoh : impor
beras yang dilakukan pemerintah Indonesia dari Negara Thailand. Hal itu
dilakukan karena stok cadangan beras tidak bisa mencukupi konsumsi nasional.hal
ini bisa menggangu ketahanan pangan bila tidak mengimpor. Kebijakan ini sudah
cukup adil karena guna menjaga harga beras agar stabil.
D.
Kesimpulan
Landasan politik luar Negeri Indonesia
didasarkan pada Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke
IV Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. yang dalam wujudnya dilaksanakan dalam konsep
Politik Luar Negeri Babas aktif. Bebas artinya Indonesia tidak berpihak
pada negara-negara yang tergabung dalam bipolar yakni blok Barat dibawah
komando negara AS dan blok Timur dibawah komando Negara Unisoviet. Sedangkan
pengertian aktif artinya aktif dalam rangka melaksanakan misi PBB dalam
membantu negara-negara yang dilanda konflik atau musibah kemanusiaan yang
disebabkan oleh bencana alam dan perang.
Komentar
Posting Komentar
Bagi kalian yang udah baca tu artikel, gak usah sungkan buat tanya atau memberi saran disini. Sempatkan untuk berkomentar ^_^